Kebumen, merupakan salah satu kabupaten yang
sangat banyak memberi pengalaman hidup. Mendengar orang menyebut Kebumen,
membawa banyak penanda jejak keindahan. Waduk Sempor, Pantai Menganti, Terowongan
Ngijo dan banyak lokasi lainnya dengan keunikannya masing-masing. Banyak juga kesenian
dan keindahan khas di Kebumen. Kesenian asli dari Kebumen, antara lain Cepetan,
Keselong, Ebleg dan Lawet. Masing-masing tarian tersebut memiliki makna dan
gerakan khas yang berbeda satu sama lain.
Kali ini kita akan mengenal lebih jauh tentang
salah satu di antara banyak kesenian itu, yaitu Kesenian Cepetan. Menarik untuk ditulis karena ternyata masih banyak yang
belum mengenal kesenian Cepetan, meskipun penduduk asli Kabupaten Kebumen.
Bahkan ada yang salah memahami, menganggap Cepet sebagai penculik anak kecil di
waktu Maghrib.
Apakah kesenian Cepetan?
Kesenian Cepetan,
termasuk rumpun tari rakyat, yaitu tarian yang tumbuh dan berkembang di
kalangan rakyat. Hal ini dapat dilihat ciri-cirinya, gerakannya yang spontan
dengan arena pertunjukan dan kostum sederhana. Kesenian ini biasanya tidak
terlepas dari hal-hal magis dan mempunyai fungsi hiburan. Kesenian rakyat pada
awalnya kebanyakan bertujuan untuk ritual bagi para leluhur dan unsur alam
lainnya. Namun, pada perkembangannya menjadi seni hiburan yang tumbuh dan
berkembang di kalangan rakyat (Endang Caturwati, 2007: 23).
Kesenian
Cepetan di Kebumen berkembang di tiga wilayah, yaitu 1) Cepetan Perkutukan, 2) Cepetan
Karanggayam, dan 3) Cepetan Watulawang. Dari wawancara dengan Mbah Dawintana, sesepuh
pelestari kesenian Cepetan Pejagoan, diperoleh banyak informasi. Menurut mbah
Dawintana, pada dasarnya Cepetan ketiga wilayah ini sama, semua diawali dengan melakukan panembahan ke lokasi yang sama yaitu ke
Mbah Kajoran. Perbedaannya pada topeng tokoh yang dipakai pemain kesenian
Cepetan. Artinya tokoh yang bermain sesuai dengan topeng yang berbeda antara
Perkutukan, Karanggayam dan Watulawang. Tokoh di sini yang dimaksud adalah
makhluk halus yang merasuki pemain, berbeda satu wilayah dengan yang lain, sesuai
topengnya. Namun secara sumber dan panembahannya tetap sama, yaitu Mbah Kajoran. Mbah Kajoran ini merupakan
makam yang didatangi sesepuh Cepetan sebelum pentas.
Bagaimana sejarah kesenian
Cepetan dan kondisinya saat ini?
Pada mulanya, Kesenian Cepetan ini dari Peniron.
Kesenian ini awalnya dikembangkan oleh Mbah Kajoran. Maksud awal dari kesenian
Cepetan sebenarnya untuk menakuti para penjajah agar tidak mengganggu
masyarakat Kebumen. Maka digunakan topeng yang menyeramkan dan dimasuki roh
yang diundang saat permainan berlangsung. Roh inilah yang kemudian masuk ke
raga pemainnya dan menjadikan mereka kesurupan.
Menurut Mbah Dawintana, kesenian Cepetan yang dimainkan di Peniron, para
pemainnya adalah orang-orang Watulawang. Kehadiran kesenian Cepetan dibawa
orang-orang Watulawang yang menjadi pemain Cepetan di Peniron. Selanjutnya di
Watulawang, Pejagoan kesenian Cepetan dikembangkan oleh Mbah Dawintana semenjak
masa awal kemerdekaan sampai sekarang. Selain di Watulawang, kesenian Cepetan
juga berkembang di Karanggayam dan di Perkutukan.
Kekhasan kesenian Cepetan adalah pada pemainnya
yang menggunakan topeng berbeda-beda di masing-masing kelompok. Pada saat bermain,
ada proses ndem ndeman (mabuknya pemain
karena pengaruh magis) yang disertai dengan kesurupan para pemainnya. Keunikan
lain dari tari Cepetan adalah adanya pemanggilan roh halus melalui pelaksanaan
sesajen dan ritual magis lainnya dari tempat yang dianggap sebagai penguasa
makhluk yang menjadi penyerta para pelakon pada kesenian Cepetan, yaitu Makam Mbah Kajoran. Menurut Mbah
Dawintana, para pemain tari Cepetan ini sangat dipengaruhi makhluk yang serupa
dengan topeng yang dipakainya.
Gb. Mbah Dawintana dan Pewawancara (Pak Joni S)
Keberadaan kesenian Cepetan sekarang
sudah jarang yang mengembangkan. Pada masa dulu, kesenian cepetan hanya tampil
pada waktu peringatan HUT RI, namun sekarang kesenian cepetan dapat tampil
setiap saat jika ada yang menghendaki. Bahkan sudah dapat tampil pada acara
keluarga sebagai hiburan (Tanggapan).
Namun kondisinya masih memprihatinkan karena belum ada pembinaan secara khusus
untuk mengembangkan kesenian Cepetan ini sebagai aset daerah.
Bagaimana alternatif menjaga kelestarian kesenian
Cepetan?
Kesenian Cepetan merupakan
asset daerah Kebumen yang wajib dijaga kelestariannya. Beberapa alternatif
upaya pelestarian kesenian Cepetan yang dapat ditempuh, antara lain: 1) Memasyarakatkan
kesenian Cepetan dalam bentuk tarian
massal yang ditampilkan pada acara resmi pemerintah daerah, 2) Membudayakan
gerakan tari Cepetan pada genarasi muda sejak dini dengan menjadikan gerakan
tari Cepetan sebagai gerakan senam khas Kabumen (Senam Cepetan) di semua institusi pendidikan mulsi tingkat
pendidikan anak usia dini, 3) Menyuguhkan kesenian Cepetan pada perhelatan resmi daerah Kebumen, sehingga sejajar dengan
kesenian rakyat lainnya, 4) Menjadikan musik pengiring tari Cepetan sebagai ikon
Kabupaten Kebumen, 5) Inovasi pengembangan lainnya.
Kesenian melekat erat dalam
semua sendi kehidupan manusia. Demikian juga dengan kesenian Cepetan, kehadiran
dan keberadaannya memberi makna tersendiri pada kehidupan manusia.
Mengembangkan dan melihara kelestariannya menjadi kewajiban setiap kita untuk
dapat tetap terjaga eksistensinya. Peran generasi muda dan pembuat kebijakan
sangat penting agar semua upaya pelestarian mendapatkan jalannya.
Pelestariannya, akan membuat generasi Mbah Dawintana, dapat meninggalkan
warisan dengan sempurna.
Selamat Ulang Tahun ke-391 Kabupaten
Kebumen. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmad-Nya, Kabupaten Kebumen makin
sejahtera.
#Kebumenku391
#Umahgombong
Lucky Eagle Casino Hotel - Jackson County, MS - JT Hub
BalasHapusSearching for Lucky 춘천 출장안마 Eagle Casino 수원 출장샵 Hotel in Jackson County, MS for 2021? JT Hub has 보령 출장샵 1,912 slot machines, the latest slots, 대구광역 출장안마 video poker, table games, and 창원 출장마사지